Teacher's diary (5M)

Salam jumpa lagi di tulisan ku yang ke enam, rekan-rekan merdeka. Hari ini aku akan sharing 5M pada pembelajaran merdeka belajar. Materi sumber tulisan ini adalah dari sekolah.mu. Merdeka Belajar menjadi sangat populer belakangan ini karena berdampak baik bagi guru dan murid. Landasan 5M membuat program merdeka belajar makin bermakna.

M pertama adalah memanusiakan hubungan. Banyak guru masih beranggapan bahwa murid hanya anak kecil yang tidak perlu ditanya. Mereka cukup menjalankan perintah guru. Merdeka belajar mengharapkan guru melibatkan murid melalui kesepakatan dan diskusi. Segala kegiatan yang dilakukan telah disepakati bersama dan setiap stakeholder berkomitmen menjalankannya tanpa paksaan. Guru dapat melakukan profil murid dalam tahapan ini. Saya akan menyampaikan cara membuat profil murid di tulisan saya yang akan datang.

Memahami konsep menjadi landasan kedua. Murid diharapkan memahami konsep bukan hanya menguasai konten. Misalnya dalam pembelajaran matematika, murid diharapkan memahami bahwa segi banyak terdiri dari segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan. Guru menjelaskan bahwa segi banyak tidak beraturan adalah bangun datar yang sisi-sisinya tidak dibatasi oleh garis lurus. Bila murid memahami konsep ini maka saat guru menyebutkan lingkaran, murid dapat dengan mudah mengenali bahwa ini bukan segi banyak.
 Kegiatan dilanjutkan dengan meminta murid mengisi bangun datar dengan pola segi banyak. Murid yang telah memahami konsep segi banyak dapat memilih segi banyak yang sesuai untuk mengisi pola tersebut. Persegi sesungguhnya bisa diisi dengan dua buah segitiga sama sisi. 

Membangun keberlanjutan dalam konsep 5M ini artinya guru membangun kegiatan yang saling berhubungan dari satu indikator ke indikator lainnya agar murid terus mengalami proses belajar itu. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, murid diharapkan menguasai materi simple present tense, past tense dan future tense. Guru merancang kegiatan yang akan terus mengembangkan kemampuan murid dalam penggunaan tenses tersebut hingga murid mahir dalam menggunakannya.

Memilih tantangan artinya guru membuat beberapa pilihan cara bagi murid untuk mendapatkan informasi. Tantangan ini dapat dibuat leveling up atau mulai dari yang mudah ke sulit. Tantangan yang baik adalah tantangan yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Guru dapat menganalisa jenis-jenis tantangan yang paling sesuai dengan murid. Tantangan mudah bagi murid saya adalah mengubah kata dari bentuk sekarang ke bentuk lampau dan tantangan paling sulit buat mereka adalah ketika menulis paragraf menggunakan tenses yang tepat. Langkah yang saya ambil adalah terus melatih kemampuan menulis mereka baik menggunakan permainan maupun penugasan.

Memberdayakan konteks adalah M yang kelima. Saya biasanya membuat proyek untuk memberdayakan konteks ini. Saat saya menjadi guru IPS kelas empat dan membahas topik kemiskinan, saya meminta murid untuk mencari cara memecahkan masalah kemiskinan. Kami sepakat untuk membuat fundraising demi membantu warga miskin. Murid dibagi dalam empat kelompok dan mereka menjual karya yang telah mereka buat dalam mapel keterampilan. Ada juga kelompok yang membuat booth game. Mereka membuat kapal kertas. Pemain membayar dua ribu rupiah untuk bermain. Kapal kertas harus terbang melewati lingkaran yang telah disiapkan. Pengelolaan uang melibatkan pengetahuan matematika murid. Menariknya semua ide itu dari murid dan mereka juga yang membuat alat nya. Di akhir kegiatan, dana yang terkumpul kami berikan ke beberapa panti asuhan. 

Keren bukan 5M ini. Ayo! kita lakukan 5M dan tebarkan rasa semangat merdeka belajar. Salam merdeka belajar!


Comments

Popular posts from this blog

Integrasi teknologi dalam pembelajaran

Teacher's diary (Kode etik)